Home >

Survei IPO: Anies Masih Perkasa, Zulkifli Hasan Geser Posisi Puan

JawaPos.com – Paparan survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO), Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling banyak diharapkan publik untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, mengatakan lewat 30 nama tokoh simulasi, Anies Baswedan mendapatkan persentase 21,3 persen. Menparekraf Sandiaga Uno yang mendapatkan 13,8 persen dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Dengan simulasi 30 nama Anies Baswedan di puncak disusul Sandiaga Uno 13,8 persen, dan Ganjar Pranowo sebesar 11,6 persen,” kata Dedi kepada wartawan, Sabtu (4/12).

Dalam survei tersebut, Dedi mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto elektabilitasnya malah turun dan hanya menempati posisi kelima dengan persentase 8,4 persen. Prabowo tingkat keterpilihannya masih kalah dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 10,2 persen. Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendapatkan persentase 7,5 persen.

Sementara terpisah, Peneliti Utama IPO Catur Nugroho, mengatakan survei ini menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menguat. Bahkan mulai mendekati perolehan elektabilitas Ridwan Kamil yang selama ini konsisten berada di dalam 5 besar tokoh nasional populer.

Zulkifli Hasan dalam simulasi keterpilihan 30 tokoh yang ditawarkan, menduduki posisi ke tujuh dengan angka 4,2 persen, meninggalkan elite parpol PDIP cukup jauh, yakni Puan Maharani yang hanya memperoleh 2,9 persen. Zulkifli Hasan tepat di bawah Ridwan Kamil yang memperoleh angka keterpilihan 7,5 persen pada posisi ke enam.

Sementara nama lain yang terbiasa di urutan teratas terjadi perubahan, Ganjar Pranowo hanya sanggup berada di urutan ketiga dengan 11,6 persen, tertinggal dari Sandiaga Salahudin Uno pada urutan ke dua dengan 13,8 persen, dan posisi puncak diduduki Anies Baswedan sebesar 21,3 persen.

“Situasi ini menggambarkan jika popularitas di dunia maya, belum tentu sinergi dengan realitas di masyarakat secara umum. Bisa kita ambil contoh, Zulkifli Hasan selama ini hampir tidak pernah masuk dalam nominasi bahkan 10 besar, tetapi ketika IPO menawarkan kepada publik dalam survei, ia cukup dikenal dan disukai, tentu berimbas pada peningkatan elektabilitas,” kata Catur.

Lebih lanjut, Catur Nugroho menuturkan jika nama-nama tokoh yang ditawarkan pada publik hanya 15 nama, tidak banyak mengubah posisi, tetapi memengaruhi angka presentase. Zulkifli Hasan dengan 4,3 persen tetap konsisten lebih unggul dari Puan Maharani sebesar 3,5 persen.

Menurut Catur, berkurangnya 15 nama berpengaruh signifikan pada perolehan angka pada Ganjar Pranowo menjadi 14,8 persen lebih unggul dari Sandiaga Uno yang hanya 13,9 persen.

“Beberapa tokoh yang hilang dari simulai 30 nama, semisal Tri Rismaharini, Luhut Binsar Pandjaitan, atau Andika Perkasa, mengalihkan pilihan pada Ganjar Pranowo. Itulah sebab ia kembali ungguli Sandiaga Uno,” ungkapnya.

Menurut Catur, bertahannya posisi Zulkifli Hasan di posisi kelas tengah menandai keberhasilan konsolidasi di tingkat masyarakat. Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi pada keterpilihan Puan Maharani, meskipun ada peningkatan tetapi masih cukup tertinggal.

“Bisa saja apa yang terjadi di kelas masyarakat berbeda, antara riuhnya media sosial dengan riuhnya realitas. Sehingga Zulkifli Hasan mampu menembus perolehan kelas menengah, jauh lebih baik dibanding Puan Maharani,” pungkasnya.

Diketahui, Suvei IPO ini dilakukan pada 29 November sampao 2 Desember dengan melibatkan 1.200 responden. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,5 persen dan tingat kepercayaan sebesar 92 persen.

sumber:
https://www.jawapos.com/

Share:

Indonesia Political Opinion
Jl. Tebet Raya 2D, Jakarta Selatan
Indonesia

Ikuti Kami:

© Copyright IPO 2019 – Indonesia Political Opinion